Aku disini menunggumu, menunggu
sampai saatnya tiba kamu akan jadi milikku sepenuhnya. Entah apa yang aku
rasakan saat ini, kehadiranmu selalu membuat ku merasakan kenyamanan yang tak
pernah aku dapatkan sebelumnya. Meski
aku tau kamu sudah memiliki kekasih hati dan memilih dia dibanding aku. Tapi
itu semua tak merubah perasaan ku terhadapmu aku tau ini hal yang mustahil
mengharapkanmu yang jelas jelas sudah memiliki kekasih.
Entah sampai kapan aku selalu
mengharapkanmu agar kamu hanya mencintai aku bukan masa lalumu yang pernah
menyakitimu, memilih orang lain dan pergi meninggalkanmu. Apa aku berdosa? Mengharapkan
seseorang yang sudah memiliki kekasih, apa aku bersalah? Mencintai seseorang
yang sudah memiliki orang lain. Aku tak pernah mengharapkan semua ini bahkan
membayangkannya pun tak pernah sedikitpun. Yang aku tau saat itu kamu sudah
tidak punya kekasih hati.
Sakit rasanya melihat kamu dengan dia dan
mendengar semua cerita kamu saat bersama dia. Meski aku tau yang ada dihati
kamu saat ini cuma aku dan kamu tak pernah mengharapkan dia hadir disaat
seperti ini. Sempat terlintas untuk mengakhiri semuanya karna aku tak mampu
menahan betapa sakitnya hati ini saat aku mengingat semuanya tak seperti
kemarin sebelum ia datang menemuimu dan memintamu agar kembali kepadanya.
Aku tau itu adalah hal yang
paling menyulitkanmu karna kamu harus memilih antara aku dengan dia. Dan disaat
kamu memilihnya itu adalah hal yang paling menyakitkanmu karna rasa sayang kamu
terhadap dia itu sudah lama memudar. Ingin rasanya aku pergi dari hidupmu dan
melupakan semua yang pernah kita lewati bersama tapi itu hal yang tak akan
pernah bisa aku lakukan. Semakin aku coba melupakanmu semakin dekat bayangmu
hadir dalam hidupku.
“Sayang bolehkah aku menjaga hati
ini hanya untukmu sampai saatnya tiba saat perpisahan kamu dengannya? Maafkan
aku karna keegoisanku yang selalu mencintai kamu tanpa memperdulikan gimana rasanya
diposisi wanita itu, maafkan aku sayang”. Yang aku lakukan saat ini adalah
bagaimana caranya agar aku selalu terlihat tegar dihadapanmu meski dibelakangmu
aku rapuh, rapuh karna aku tak pernah bisa membayangkan sedikitpun tanpa kamu
ada disampingku.
Kamu selalu berkata “maaf,
maafkan aku telah menyakitimu”. Aku tak pernah mengharapkan sedikitpun kata “maaf”
darimu. Yang aku butuhkan saat ini adalah kamu selalu menemaniku disaat rasa kesedihan
dan kerapuhan itu datang kepadaku, bukan kata maaf yang selalu kamu lontarkan
kepadaku setiap harinya.
“Andai kamu memilih hatiku kan ku
serahkan cinta tulus ini hanya untukmu”. Maafkan aku, yang selalu berangan-angan
dan mengharapkanmu agar dapat bersamaku seperti sebelum ia datang menemuimu. ”Aku
menyayangimu melebihi ia menyayangimu”. Air mata ini akan selalu menjadi saksi
betapa sayangnya aku terhadapmu dan betapa merindunya aku akan hadirmu yang
selalu menjadi penyemangat disaat sedih dan disaat kesenanganku.
Tuhan sadarkan aku bahwa dia
sudah memilih wanita itu dibanding aku, dan kenapa aku tetap memilih untuk
selalu bertahan bersama cinta yang aku punya untuknya. Kenapa tuhan? Kenapa kau
biarkan semua ini terjadi? Kenapa tak kau biarkan cinta ini bersatu dengannya? Dan
kenapa harus merasakan sakit yang tak pernah aku bayangkan dan aku harapkan sebelumnya
tuhan? tolong aku tuhan, tolong satukan aku dengannya karna hanya ada dia yang
ada dihati ini saat ini tuhan. ini adalah untuk pertama kalinya aku merasakan
hal seperti ini. Aku berharap semua harapanku terhadapnya perlahan lahan akan menjadi
kenyataan dan aku berharap agar aku bisa bersamamu melewati hari hari indah denganmu.
0 komentar:
Posting Komentar