Aku mengenalmu sebelum banyak yang tau siapa namamu, dulu
mungkin aku hanya sekedar mengenal namamu tapi aku belum tau siapa kamu
sebenarnya. Waktu berlalu begitu cepat tiba saatnya aku mengenalmu begitu
dekat. Yang aku tau kamu adalah sosok pria yang baik,humoris,ramah dan jujur
kamu berbeda dengan teman teman disekelilingmu disetiap mereka melihatku. Tuhan
memberikan aku dan kamu kesempatan untuk mengenal lebih jauh tapi tuhan selalu
mempunyai rencana atas perkenalan itu.. tak terasa waktu mengenalmu itu satu
hal yang paling aku sesalkan “karna kenapa tidak sejak dulu aku mengenalmu
lebih jauh sebelum aku mengenal orang lain” tapi aku percaya tuhan punya
rencana dibalik semua itu. Aku merasa bahagia saat aku mengenalmu sosok pria
yang selama ini aku tunggu, kamu berbeda dari setiap cowok yang aku kenal kamu
selalu bersikap jujur atas semua yang ada didirimu, dari hal terkecil hingga
masalalumu yang sungguh kelam dan tak pantas kamu ceritakan kepadaku. Aku merasa
beruntung mengenalmu meski kamu tidak sempurna tapi kamu sempurna dimataku.
Tuhan selalu punya rencana atas perkenalan kita hingga tuhan
menciptakan perasaan nyaman dan rasa sayang yang ada dihati kamu dan aku. Akupun
tak dapat mempungkiri rasa nyaman yang begitu hebat disaat aku denganmu,
melebihi rasa nyamanku terhadap kekasihku. Hingga tiba saatnya perpisahan aku
dan kekasihku kamu pun tetap disampingku dan tak pernah sedikitpun aku
mendengar keluhanmu untuk mendampingi aku disaat aku terpuruk karnanya, karna
pria yang mampu menghancurkan hati ini. Seminggu kemudian kamu dan aku masih
tetap bersama memutuskan untuk menjadi teman, teman dalam waktu sedih dan
senang, disaat itulah sebuah perasaan yang tuhan ciptakan muncul dengan berjalannya
waktu tanpa diharapkan. Perasaan yang dulu hancur karnanya tapi kamu mampu
merubah sakit itu menjadi sebuah kebahagian yang saat dulu aku impikan sebagai
sosok pria yang jujur dan bertanggung jawab atas semua tindakanmu, dan kamupun
selalu mengajarkan aku apa itu arti kehidupan,untuk apa kita bahagia dan selalu
bersikap jujur meski itu hal kecil. Lambat laun perasaan itu berubah menjadi
lebih dari seorang teman tapi kamu hanya bersikap seperti biasa yang tak pernah
mengharapkanku lebih dari seorang teman, meski jauh di lubuk hati kecilmu ingin
memiliki aku sejak dulu sejak pertama kali kamu mengenalku..
Kamu selalu berkata “Kita berbeda” dua kata yang banyak mengandung
arti entah apa yang kamu rasa dan kamu takuti, aku tak pernah tau akan hal itu,
yang aku tau kamu adalah sosok teman yang aku sayang melebihi rasa sayang
seperti teman biasa. Aku percaya tuhan punya rencana atas semua ini biar waktu
yang menjawab atas semua keraguan yang ada dihati aku maupun kamu..
0 komentar:
Posting Komentar